Logika (Mantiq)

Logika (Mantiq)
Milik Petarung Bersorban?

Ada beberapa istilah yg kadang sulit dibedakan dan sering salah digunakan orang dalam perbincangan, yaitu sama, lain, berbeda, dan bertentangan.

Terminologi sama bermakna persis tanpa ada perbedaan sama sekali. Tidak ada celah untuk membedakannya.

Lain bermakna, ada kesamaan tapi yang satu tidak dapat dimasukkan pada yang satunya lagi, seperti siang dan malam atau laki laki dan perempuan.

Berbeda bermakna memiliki kesamaan tp ada yang membedakannya, seperti pendapat orang tentang sosok presiden joko widodo. Pasti berbeda tp akan ada persamaannya.

Bertentangan bermakna berlawanan antara satu dengan lainnya....

Bagi analis, kemampuan mantik atau logika sangat dibutuhkan, sehingga tidak salah dalam menganalisis dan menggunkan term.

Kesalahan ini dijumpai banyak terjadi dalam dialog dan tulisan di berbagai media, bahkan seperti trend di media elektronik, seperti pada dialog2 di televisi.

Ternyata, urgensi ilmu ini disadari betul oleh Syekh Musthafa Husein, lalu dalam kurikulum pesantren Musthafawiyah ada ilmu mantik.

Ilmu mantik adalah sarana mengasah olah pikir sehingga sampai pada kesimpulan yang bernilai sahih

Berpikir sahih adalah keharusan bagi setiap Muslim karena agama Islam sesuai dan tidak bertentangan dengan akal.

Allah menganjurkan setiap Muslim menggunakan akalnya dalam ratusan ayat Alquran. Lewat akal, kita diharapkan memahami ayat ayat kauniyah dan ayat ayat quraniyah.

Nabi Muhammad adalah model yang piawai dalam olah pikir (fatanah/tablig) , sehingga ajaran yang dibawanya hanya diperuntukkan bagi orang yang berakal.

Buku buku yang diajarkan di pesantren Musthafawiyah disusun oleh penulisnya dengan sangat teliti dan sangat taat terhadap azas2 ilmu mantik.

Akan ditemukan ungkapan ungkapan yang menyatakan, tidak akan diterima iman seseorang jika tidak bisa menghadirkan dalil rasional tentang eksistensi Allah Swt.

Rujuklah misalnya buku fath al majid, kifayah al awwam, husun al hamidiyah, atau ad dusuki ala ummi al barahin, di sana akan banyak dijumpai ungkapan2 tersebut.

Tapi saat ini banyak umat Islam yang abai terhadap ilmu mantik. Padahal ini merupakan satu sarana yang sangat penting dalam dunia ilmiah yang out put nya adalah teknologi.

Barangkali inilah salah satu faktor yang menyebabkan kemunduran umat Islam.

Kita tidak menggunakan akal sesuai prinsip2 dasarnya secara optimal, akhirnya kita di 'akal akali' oleh mereka yang piawai dalam olah akal.

Akhirnya, kita harus pulang kampung dan merujuk kembali kepada ilmu2 dasar dan prinsip tersebut, sehingga pemahaman kita terhadap setiap persoalan menjadi objektif dan sahih karena didasarkan pada prinsip logika yang benar.

Comments

Popular posts from this blog

Ketika 'Buku buku' di makan rayap

Mengintip Negeri Para Nabi

Melawan Lupa